Genap satu tahun clean eating. Mencoba konsisten selama
setahun ini untuk mengkonsumsi makanan sehat. Memang sulit tetapi dengan niat
yang ada pasti kita bisa. Oke, saya ingin merekap apa-apa saja yang saya
lakukan dan saya dapatkan selama setahun menjalani pola hidup dengan clean eating ini. Semoga bermanfaat buat
yang baca.
-
Niat
awal mengubah pola makan adalah untuk menstabilkan kadar gula darah, karena
sudah divonis dokter menderita diabetes dan mengkonsumsi obat 2 kali sehari.
Sebelumnya sudah disuruh diet dan olah raga tapi tidak dihiraukan karena
berpikir sudah mengkonsumsi obat ya sudah aman. Ternyata tidak, kadar gula
darah masih tetap tinggi. Test Hba1c sebelum ubah pola makan adalah 8,6%
(normalnya di bawah 6%).
-
Pola
hidup yang
|
perbandingan hasil tes lab 2017 dan 2018 |
saya jalanin adalah 6 hari (Senin-Sabtu) clean eating, 1 hari (hari
Minggu) cheating day. Intinya mengatur jumlah asupan kalori yang masuk selama
sehari. Jika misalkan satu hari kalori harian yang dibutuhkan tubuh kita adalah
1500 kal, ya usahakan sesuai jumlah itu atau kurang. Jika asupan kalori lebih
besar dari kebutuhan harian, yang ada kelebihannya akan disimpan jadi lemak.
Jika asupan kurang dari kebutuhan, maka lemak yang ada ditubuh akan diubah jadi
energi. Itu makanya 2 bulan pertama program, berat badan saya menyusut drastis,
karena asupan kalori jauh dibawah kebutuhan.
-
Saat
clean eating, makan tetap 3 kali sehari dan 2 kali snack. Sekali makan sebisa
mungkin ada karbo, protein, dan sayuran. Untuk karbo memang dibatasi. Selama
satu tahun ini saya tidak mengkonsumsi nasi putih, karena sumber karbo ini
sangat tinggi kandungan gulanya. Saya ganti nasi putih dengan sumber karbo yang
lain dengan ukuran: nasi merah 2 sendok makan sekali makan, umbi-umbian
(kentang atau ubi jalar) sekepal tangan. Singkong termasuk karbo yangs saya
hindari karena pernah cek kadar gula, setelah makan singkong kadar gula darah
meningkat. Untuk protein biasanya dada ayam, daging dengan ukuran setelapak
tangan. Tempe dan tahu juga tapi tidak digoreng. Kalau tahu dan tempe biasanya
dikukus dulu kemudian dipanggang. Menghindari makanan yang digoreng. Mengganti
minyak goreng dengan oil spray dan penggunaannya juga terbatas. Hanya untuk
menumis atau memanggang. Sayuran saya tumis dengan oil spray, dimasak, atau
direbus saja.
Untuk snack, biasanya makan
buah. Pagi dan sore. Selain buah, agar-agar atau plain yoghurt. Buah dibatasi
karena secara alami sudah ada gulanya dan ini berkalori juga. Snack bukan dalam
bentuk kudapan kue-kue itu ya.. sama aja donk itu kalorinya besar juga. Tepung
terigu, gula de el el. Tetep snacknya kudu sehat juga
Kalau kerasa lapar gimana?
Biasanya minum air putih, atau makan bengkoang, atau makan labu siang (manisa)
rebus. Satu lagi cemilan yang sering saya makan yaitu REBO, kuaci yang membuat
saya dapat hadiah waktu Raker UNTAG... hahahha..
-
Jika
hari Minggu tiba, maka hari itu adalah waktunya cheating. Baru makan gorengan,
kue-kue. Ini yang membuat pola hidup yang saya jalani tidak terasa menyiksa.
Semuanya menyenangkan. Kebayang jika tidak ada cheating day, bisa bisa curi
curi makanan yang pada akhirnya bisa merusak pola hidup.
-
Mengubah
pola hidup memang tidak mudah. Niad harus terus dijaga. Selama satu tahun ini
terus terang ada beberapa waktu di mana saya tidak sepenuhnya clean eating. Ada
cheating cheatingnya di hari Senin-Sabtu. Tapi kembali ke niat awal, akhirnya
ya kembali lagi dengan pola hidup sehat.
-
Apa
yang saya peroleh satu tahun ini? Yang pasti kadar gula darah saya jadi stabil.
3 bulan setelah mengubah pola hidup, dengan clean eating dan olah raga test
Hba1c turun banyak jadi 5,9% atau sudah masuk normal. Trus tes lagi 3 bulan
kemudiannya menjadi 5,8%. Dan hasil yang terakhir 2 November kemarin (tepat
setahun) Hba1c-nya 5,6%, yang artinya bebas diabetes (karena batas prediabetes
adalah 5,7%). Puji Tuhan, apa yang diniadkan di awal program sudah terealisasi.
Apa trus saya makan seenaknya lagi? Tentu tidak, karena pola hidup itu sudah
menjadi kebiasaan sekarang. Udah bisa milih-milih sendiri dan mengira-ngira
kalorinya berapa. Memang tidak sekekat di awal. Tapi berusaha untuk terus
konsisten dengan pola hidup sehat.
-
Selama
setahun, saya yang sebelumnya langganan sakit tenggorokan tiap bulan, jadi
tidak mengalami selama setahun ini. Percaya ga percaya ya? Tapi itu
kenyataannya. Demam juga cuma sekali dan itupun terjadi waktu “makan kotor” dan
recoverynya termasuk cepat. Batuk pilek juga hampir tidak pernah, kalaupun
terserang pulihnya juga cepat. Sehat bukan?
-
Satu
lagi yang saya peroleh dengan mengubah pola hidup ini, yaitu bonus turun berat
badan. Turun banyak memang 15 kiloan. Badan jadi enteng dan lebih fit. Memang
sih waktu beberapa waktu banyak cheatingnya, BB naik lagi karena kelebihan kalori,
tapi khan sekarang udah tau rumusnya, jadi ya BB bisa turun lagi. Pokoknya
tetap semangat untuk menjalani pola hidup sehat. Hasil akhir bukannya langsing,
itu hanya bonus. Yang penting kita sehat dan badan kerasa bugar meski umur
telah menua.
Begitulah cerita
saya tentang pengalaman satu tahun menjalani pola hidup sehat. Tidak dengan
obat-obatan, minuman pelangsing, atau menghindari jenis makanan tertentu,
tetapi dengan mengukur kalori yang masuk ke tubuh. Kalau bukan kita yang
menjaga kesehatan, mau siapa lagi. Semoga menginspirasi.
Last but not
least, Thx buat Couch Cynthia di Bandung yang udah galak di awal-awal untuk
selalu strict dengan aturan kalori. Tanpa dirimu apalah diriku ini. Thx a lot
pokoknya.
Sekian.